Lembaga Mabesbara Kritik Pemkab Bangka Tengah: Transparansi Pengelolaan Kolam Renang Aquatic Dipertanyakan

Berita93 Views
banner 468x60

 

Bangka Tengah – Lembaga Mabesbara Bangka Belitung mengkritik Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terkait pengelolaan Kolam Renang Aquatic di Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru. Ketua DPW Mabesbara, Edi Muslim, menyoroti kurangnya transparansi dalam pengelolaan pendapatan serta anggaran perawatan kolam renang yang dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah tetapi kini kondisinya memprihatinkan.

banner 336x280

 

Kolam renang ini mulai dibangun pada 2017 dengan anggaran tahap pertama sebesar Rp22,357 miliar yang bersumber dari APBD Bangka Tengah. Pembangunan tahap kedua pada 2018 menghabiskan dana sekitar Rp22 miliar, menjadikan total anggaran yang telah dikucurkan mencapai Rp44,907 miliar. Meski demikian, proyek ini belum sepenuhnya selesai sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang memproyeksikan kebutuhan dana hingga Rp89,9 miliar untuk fasilitas lengkap, termasuk tribun penonton dan sistem filtrasi air modern ([Sumber: Bangka Pos](https://bangka.tribunnews.com)).

 

Keluhan Masyarakat dan Kondisi Terbaru (16 Februari 2025)

 

Kondisi Kolam Renang Aquatic semakin memprihatinkan dengan berbagai kerusakan yang seakan dibiarkan tanpa perbaikan yang memadai. Tempat parkir sering tergenang air, lantai di sekitar kolam rusak dan licin, serta kamar bilas yang pintunya banyak yang copot atau rusak. Hal ini menimbulkan keluhan dari masyarakat yang mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam merawat fasilitas ini.

 

Fahrul, salah satu pengunjung, mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi fasilitas. “Kami berharap pemerintah lebih serius dalam merawat fasilitas ini. Jika dibiarkan terus seperti ini, kolam renang ini akan semakin terbengkalai dan tidak bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

 

Senada dengan itu, Febri, seorang ibu yang sering membawa anaknya berenang, mengatakan bahwa kerusakan fasilitas membuat pengalaman berkunjung menjadi tidak nyaman. “Seharusnya fasilitas ini mendapatkan perhatian lebih, bukan dibiarkan seperti ini,” katanya ([Sumber: Bangka Pos](https://bangka.tribunnews.com)).

 

Kritik Lembaga Mabesbara terhadap Pengelolaan Pendapatan dan Biaya Perawatan

 

Pada 2022, kolam renang ini berhasil menyumbangkan pendapatan lebih dari Rp100 juta melalui penyewaan fasilitas. Namun, dana tersebut belum sebanding dengan kebutuhan biaya perawatan yang ideal. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bangka Tengah, Zainal, menyatakan bahwa anggaran perawatan yang tersedia hanya Rp50 juta per tahun, jauh dari angka ideal yang diperkirakan mencapai Rp700 juta per tahun ([Sumber: Bangka Tribun](https://bangka.tribunnews.com)).

 

Ketua DPW Lembaga Mabesbara Bangka Belitung, Edi Muslim, meminta agar Pemkab Bangka Tengah lebih transparan dalam pengelolaan pendapatan serta alokasi dana perawatan dan pemeliharaan. “Pemerintah daerah harus terbuka kepada masyarakat terkait penggunaan anggaran perawatan kolam renang ini. Jangan sampai fasilitas yang dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah malah terbengkalai karena pengelolaan yang tidak jelas dan perbaikan yang hanya dilakukan ala kadarnya,” tegasnya.

 

Alasan Terjadinya Pembiaran Kerusakan

 

Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab pembiaran terhadap kerusakan fasilitas ini antara lain:

1. Keterbatasan Anggaran: Dana perawatan yang minim membuat pemerintah daerah kesulitan melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan.

2. Prioritas Pembangunan Lainnya: Ada kemungkinan anggaran dialihkan ke proyek lain yang dianggap lebih mendesak.

3. Kurangnya Pengawasan dan Evaluasi: Minimnya pengawasan serta evaluasi berkala terhadap kondisi fasilitas membuat kerusakan tidak segera terdeteksi dan ditangani dengan cepat.

 

Harapan Masyarakat

 

Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat lebih serius menangani permasalahan ini. Beberapa langkah yang diharapkan antara lain:

– Penambahan Anggaran Perawatan: Meningkatkan alokasi dana agar perbaikan dan pemeliharaan bisa dilakukan secara optimal.

– Pengelolaan Profesional: Melibatkan pihak ketiga atau profesional dalam pengelolaan fasilitas untuk memastikan standar kualitas yang lebih baik.

– Transparansi Pengelolaan: Menyampaikan laporan berkala mengenai pendapatan, pengeluaran, serta rencana perawatan kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas.

 

Dengan adanya perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah daerah, diharapkan Kolam Renang Aquatic Bangka Tengah dapat kembali menjadi fasilitas yang membanggakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

 

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *