Pangkalpinang, – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Romli Muhtar, Pemimpin Redaksi Forum Keadilan Bangka News (FKB News), pada Kamis, 5 Juni 2025.
Ketua SMSI Babel, Suherman Saleh, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum yang dikenal sebagai sosok bersahaja, kritis, namun tetap santun dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
“Kami semua sangat kehilangan. Almarhum Romli bukan hanya rekan seprofesi, tapi juga sahabat dan saudara. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, diampuni segala dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata Suherman, Kamis siang.
Ucapan duka juga mengalir dari sejumlah pengurus dan anggota SMSI Babel lainnya yang mengenal almarhum sebagai wartawan senior yang memiliki integritas dan semangat tinggi dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Romli Muhtar diketahui aktif meliput berbagai isu sosial, politik, dan hukum di wilayah Bangka Belitung. Ia kerap hadir dalam berbagai agenda pemerintahan, termasuk kegiatan kemasyarakatan, dengan gaya peliputan yang lugas namun tetap beretika.
“Bagi kami, Romli adalah contoh jurnalis yang punya idealisme. Ia tidak mudah goyah oleh tekanan dan tetap mengedepankan keberimbangan berita,” ujar Sekretaris SMSI Babel, Bardian.
SMSI Babel juga mengajak seluruh insan pers di Bangka Belitung untuk mendoakan almarhum. Mereka menilai kepergian Romli adalah kehilangan besar bagi dunia pers lokal, terlebih di tengah tantangan industri media saat ini.
Jenazah almarhum dimakamkan di kampung halamannya di Sungailiat Kabupaten Bangka pada Kamis (5/6/2025), disaksikan keluarga, kerabat, dan sejumlah rekan wartawan yang datang memberikan penghormatan terakhir.
“Semoga perjuangan dan dedikasi almarhum dalam dunia jurnalistik menjadi amal jariyah. Kami akan terus mengenang semangatnya sebagai inspirasi bagi generasi jurnalis selanjutnya,” tambah Suherman.
Kepergian Romli Muhtar menyisakan duka mendalam di kalangan media lokal. Namun warisan semangatnya akan terus hidup dalam karya-karya jurnalistik yang mengedepankan kebenaran dan keberpihakan pada publik.
Romli dikenal sebagai wartawan senior yang tak pernah berhenti belajar. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ia tetap aktif mengikuti perkembangan teknologi media dan terus mengasah kemampuan jurnalistiknya.
“Kami sering melihat almarhum belajar menulis dengan gaya baru, belajar mengelola media digital, bahkan ikut pelatihan-pelatihan daring. Semangat belajarnya luar biasa,” ujar Dedi Plaben, rekan sesama wartawan.
Tak hanya itu, Romli juga disegani di kalangan jurnalis karena sikap rendah hati dan komitmennya terhadap etika jurnalistik. Banyak wartawan muda yang menganggapnya sebagai panutan dan tempat bertanya.
“Almarhum itu orang yang sangat terbuka. Kalau kita tanya soal penulisan atau liputan, pasti dibantu. Ia tidak pelit ilmu,” kenang Wahyudi, wartawan dari media lokal lainnya.
Bagi SMSI Babel, Romli Muhtar bukan sekadar wartawan, tapi juga pejuang informasi yang telah ikut berkontribusi besar dalam pembangunan pers yang sehat dan profesional di Bangka Belitung. Selamat jalan, Romli. Karyamu akan kami kenang, semangatmu akan terus kami wariskan. (Yani)